Thursday, March 12, 2009

Menggapai Bahagia

melati-bali

”Apa sih ukuran kebahagiaan itu? Apakah kelimpahan materi, istri yang cantik, selalu shalat, atau apa? Aku tak tahu,” kata seorang teman suatu hari.

Bagi aku pertanyaan itu cukup mudah untuk dijawab, sebab jawabanku sederhana. Namun bagi orang lain bisa saja jadi rumit, seperti banyak hal di dunia fana ini, kebahagiaan adalah sesuatu yang relatif, yang senantiasa harus diusahakan.

”Bagiku kebahagiaan itu adalah berusaha setiap saat merasa nyaman dan damai dengan diriku dan membuat orang-orang yang aku cintai juga begitu.” Sepertinya agak ego, sebab buat orang-orang yang tidak aku cintai aku cenderung cuek...hehe...tapi setelah keluarga dan sahabat-sahabat terdekat, yang aku cintai termasuk orang-orang yang cinta damai, tak merasa ekslusif sendiri.

Beberapa kali ngobrol dengan Uur tentang orang-orang yang kadang menyebalkan, berusaha menimbulkan kesulitan dalam hidup orang lain karena iri dengki, ingin menjatuhkan, bahkan memfitnah, dsb...Aku menjawab, ”Anggaplah saja mereka hanya debu, yang akan luruh jika kau tepiskan.” Dan Uur menyambung, ”Iya Uni, akan bersih dengan wuhduk,”

Insya Allah ya adiak...Si abang juga sering menyuruhku berwudhuk kalau memang lagi butek. Keruh bak sungai di kota-kota besar, biasanya sih kalau PMS :D

Jika ukuran kebahagiaan adalah pemuasan ego dan nafsu, maka kamu tak akan pernah mendapatkannya.

RumahCinta-Ayahanda Medan, 2 Maret 2009

No comments:

About Me

My photo
Welcome to my Blog.... Mom, kids lover, nature lover, Islam and peace lover, like to read, write, travel. Darussalam, Banda Aceh. Indonesia.