Tuesday, September 20, 2016
Welcome to my Blog....
Mom, kids lover, nature lover, Islam and peace lover, like to read, write, travel.
Darussalam, Banda Aceh. Indonesia.
Monday, September 19, 2016
Sastra yang melembutkan hati, keseimbangan jiwa dan Andrea Hirata.
Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dari perjalanan menggapainya
(Andrea Hirata--Maryamah Karpov)
Minggu lalu nonton ulang Film Laskar
Pelangi di TV, jadi rindu baca novel. Lamaaa banget aku gak baca-baca novel
lagi. Kalau baca macam-macam sih harus setiap hari, membaca bagiku adalah
kebutuhan dan relaksasi.
Sejak kecil aku kegilaan membaca
novel, mungkin sudah ratusan novel dalam dan luar negeri yang aku baca. Baca novel, khususnya sastra, sesuatu banget bagiku. Kalau kata
temanku sastra itu melembutkan hati. Jadilah aku baca ulang lagi novel Laskar Pelangi, baru Buku ke-1 sih ya, dan nggak seperti dulu aku bisa menamatkan satu novel
setebal 500 halaman lebih hanya satu hari...sekarang belum separuh sejak
beberapa hari lalu, waktunya sempit, mataku juga nggak tahan lagi lama-lama
memelototi huruf.
Kalau baca tulisannya Andrea
Hirata, rasanya tak mau melewatkan satu hurufpun, menurutku, dia satu-satunya
penulis Indonesia yang paling ajaib cara menulisnya, bisa bikin ketawa sendiri,
haru-biru, puitis, romantis, kadang diam-diam sabak mataku. Setiap kata adalah
makna yang berharga...wuih segitunyaaa. Memang aku ngefans berat pada caranya menulis, kelihatan kalau penulis ini
cerdas dan punya pengetahuan yang luas plus rasa sastra yang tinggi. Walaupun
pada keterangan di novelnya disebut dengan “Cultural
Literary Non-fiction”, entahlah kenapa disebut begitu.
Aku sering
mengingatkan anak-anakku agar mau membaca novel dan/atau karya sastra yang bermutu,
ketiga anakku malas membaca novel, sukanya baca komik, nge-game dan nonton film. Walaupun mereka baca novel klasik
(pengertiannya yang dicetak, bukan e-book),
nggak tamat-tamat tuh bacanya. Kalau kata si Sulung zamannya sudah beda,
anak-anak sekarang bukunya e-book, electronic book. Baca-bacanya di gadget. “Lha mama juga tau kaleee,” kataku.
Walaupun kalian berasal dari Generasi Z dan mama dari Generasi X, gak
ketinggalanlah. Malah kami lebih beruntung dapat menikmati sekaligus perkembangan
teknologi mulai dari TV hitam putih, kamera yang pakai film, mesin ketik yang
kalian tidak mengenalnya, dsb yang kuno-kuno. Sedangkan kami beruntung juga bisa menikmati era digital, cyber,
internet sekarang ini. Baca karya fiksi
itu nak, kataku, mengembangkan imajinasi lebih daripada nonton, beda dengan
nonton film, ada efek “buzz” ke adrenalin dan hormon endorfin, serotoninmu,dsb.
Kalau dari novel-novelnya Andrea
Hirata, aku merasakan sekali indahnya petualangan di alam, ini yang sering aku “hasut-hasutkan”
kepada anak-anakku, hiduplah dengan seimbang nak, antara dunia digital dan alam
sekitar yang indah, menenangkan batin. Aku mau mereka mencintai alam, seperti
ortu-nya ini yang betah sekali di hutan rimba ataupun kampung-kampung yang sepi.
Mengingatkan akan yang empunya alam, Allah Sang Maha Indah.
Intinya, hidup itu
harus seimbang, jangan tenggelam dengan teknologi digital saja, bacalah juga
karya-karya sastra bermutu, yang belum
ada e-booknya di perpustakaan
konvensional, atau darimanalah. Walaupun buku memerlukan pohon untuk membuatnya,
buku-buku bermutu menyumbang banyak untuk perbaikan generasi. Ilmu coy, ilmu!
Bukankah ilmu menggairahkan? Buku juga memperkaya jiwa. Jadi nggak sia-sia pohon mengorbankan dirinya.
Untuk anak-anak Mama tercinta;
Bang Ufi, Bang Uqan, Adek Naysa serta Pencinta Sastra & Alam.
Bang Ufi, Bang Uqan, Adek Naysa serta Pencinta Sastra & Alam.
PondokCinta Darussalam, 21 September 2016
Tulisan lamaku tentang Andrea:
http://putirenobaiak.blogspot.co.id/2008/09/andrea.html
Label:
Sastra
Welcome to my Blog....
Mom, kids lover, nature lover, Islam and peace lover, like to read, write, travel.
Darussalam, Banda Aceh. Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
- Putirenobaiak
- Welcome to my Blog.... Mom, kids lover, nature lover, Islam and peace lover, like to read, write, travel. Darussalam, Banda Aceh. Indonesia.